Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas IX dalam Menyelesaikan Soal Aritmatika Sosial
DOI:
https://doi.org/10.51574/kognitif.v4i1.1320Keywords:
Kemampuan Pemecahan Masalah, Indikator Polya, Tahapan Blum & LeissAbstract
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita pada materi aritmetika sosial dengan menggunakan indikator Polya dan dikolaborasikan dengan siklus modelling dari Blum & Leiss. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMPK St. Paulus Karuni kelas IX A. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi hasil tes. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar tes tertulis, pedoman wawancara dan alat dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis data kemampuan pemecahan masalah siswa yang telah belajar menggunakan pendekatan Metakognitif–Diskursif pada materi aritmetika sosial diperoleh hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang dikelompokkan ke dalam beberapa kriteria yaitu kriteria baik, cukup, dan kurang. Pembahasan hasil analisis akan diuraian kemampuan pemecahan masalah. (a) semua siswa mampu memenuhi 4 indikator kemampuan pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Polya dan siklus modelling dari Blum & Leis, akan tetapi tahapan yang ke 4 tidak dijalankan secara maksimal karena dalam soal tidak diperjelas bahwa harus dibuktikan. (b) terdapat 11 siswa dengan kategori baik yaitu siswa tanpa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah (c) terdapat 2 siswa dengan kategori cukup yaitu siswa yang melakukan kesalahan dalam perhitungan, dan (d) terdapat 3 siswa dengan kategori kurang yaitu siswa yang dalam tahap memahami masalah siswa melakukan kesalahan dalam menuliskan informasi awal, dalam membuat rencana siswa salah dalam menentukan rumus yang akan digunakan, dan dalam proses perhitungan siswa salah dalam melihat nol dibelakang tanda koma. Pada bagian memeriksa kembali tidak dilakukan oleh siswa karena tidak ada perintah dalam soal untuk dibuktikan jawabannya. Dan siswa tidak terbiasa untuk melakukan sesuatu tanpa diminta.
Downloads
References
Herlambang. (2013). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII-A SMPN 1 Kepahiang Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hlele. Universitas Bengkulu.
Kaune, C. dkk. (2012a). Developmentof Metacognitive and Diskursive Activities in Indonesian Maths Teaching. Indo MS. J. M.E, 3, no. 1, 30.
Kaune, C. dkk. (2012b). Developmentof Metacognitive and Diskursive Activities in Indonesian Maths Teaching. Indo MS. J. M.E, 3 no. 1, 16.
Kurniawati, W. (2017). Analisis kemampuan pemecahan masalah manurut Polya dalam pembelajaran Problem Based Learnig berdasarkan gaya berpikir Gregorc siswa kelas VII SMP Negeri 1Gondong Tahun Ajaran 2016/2017 [universitas Muhammadiyah Surakarta]. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/53580
Polya, G. (11173). How to Solve It. Princeton University Press.
Rahimayanti, T. Y. (2006). Analisis Proses berpikir dalam pemecahan masalah matematika Polya siswa kelas XI SMAN 1 Bangsri Jepara Berdasarkan Tipe Kepribadian.
Schneider dkk. (2010). No Title. http://metakognitif-diskursif
Shopia, D. (2017). analisis pendekatan metakognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di SMP.
W, B. (2011). Trends in Teaching and Learning of Mathematical Modelling. 111.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)
e-mail: kognitif@gmail.com, website : https://etdc-indonesia.com
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika dengan Situs: https://etdci.org/journal/kognitif berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License