Analisis Kemampuan Matematis Mahasiswa dalam Memahami Barisan Monoton melalui Media Augmented Reality
https://doi.org/10.51574/kognitif.v5i1.1755
Keywords:
Barisan Monoton, Kemampuan Matematis, Augmented Reality, Assemblr, Pemecahan Masalah PolyaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan matematis mahasiswa dalam memahami konsep barisan monoton menggunakan media Augmented Reality (AR) berbasis Assemblr Studio. Instrumen penelitian berupa soal barisan monoton yang disampaikan melalui Google Form kepada 25 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika PSPM 23 C. Visualisasi AR berupa grafik barisan monoton yang dapat diakses melalui pemindaian barcode menggunakan aplikasi Assemblr Studio. Analisis dilakukan berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah Polya, yang meliputi memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83% mahasiswa mampu menjawab soal dengan benar dan memberikan keterangan yang jelas sesuai dengan langkah-langkah penyelesaian, 13% mahasiswa menjawab soal dengan benar tetapi memberikan keterangan secara singkat, dan 4% mahasiswa menjawab soal dengan benar tanpa memberikan keterangan. Temuan ini mengindikasikan bahwa mayoritas mahasiswa memahami konsep barisan monoton dengan baik melalui dukungan media AR. Visualisasi interaktif berbasis Assemblr membantu mahasiswa dalam menghubungkan konsep abstrak menjadi lebih konkret dan mudah dipahami. Dengan demikian, penggunaan Augmented Reality dalam pembelajaran matematika terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan matematis mahasiswa dan memperdalam pemahaman konsep barisan monoton.
Downloads
References
Amintoko, A., Wibowo, T. Y., & Munir, S. (2017). Hambatan berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah limit barisan. Jurnal Matematika dan Pembelajaran (JMP), 5(1), 45-52. https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jmpm/article/view/907
Amrina, Z., Sari, S. G., Alfino, J., & Mahdiansyah, M. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Augmented Reality untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 380-391.
Branch, R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. Springer.
Polya, G. (1973). How to Solve It: A New Aspect of Mathematical Method. Princeton University Press.
Chulpongsatorn, N., Lunding, M. S., Soni, N., & Suzuki, R. (2023). Augmented Math: Authoring AR-Based Explorable Explanations by Augmenting Static Math Textbooks.
Gusteti, A., Rahmawati, I., & Prasetyo, D. (2023). Augmented reality sebagai media pembelajaran matematika: Tinjauan literatur. Jurnal Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(3), 234-245. https://www.edukatif.org/edukatif/article/view/5963
Hartati, H. (2021). Analisis kesulitan siswa dalam memahami konsep barisan dan deret. Jurnal Pendidikan Matematika (JPM), 4(2), 112-121. https://jurnal.stkipbima.ac.id/index.php/SM/article/view/728
Polya, G. (1973). How to Solve It: A New Aspect of Mathematical Method. Princeton University Press.
Shaghaghian, Z., Burte, H., Song, D., & Yan, W. (2022). An Augmented Reality Application and User Study for Understanding and Learning Spatial Transformation Matrices.
Singh, S. P., Panda, A. K., Panigrahi, S., Dash, A. K., & Dogra, D. P. (2018). PlutoAR: An Inexpensive, Interactive And Portable Augmented Reality Based Interpreter For K-10 Curriculum.
Surur, M. S., Dijaya, R., & Ariyanti, N. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika dengan Teknologi Augmented Reality Berbasis Android pada Materi Bangun Ruang.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Aida Anggraini Batubara, Grace Pratisi, Michael Christian Simanullang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)
e-mail: kognitif@gmail.com, website : https://etdc-indonesia.com
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika dengan Situs: https://etdci.org/journal/kognitif berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License