BAHASA SINDIRAN DI TWITTER (X) : STUDI PRAGMATIK TERHADAP TWEET POLITIK POPULER
LANGUAGE OF SATIRE ON TWITTER (X): A PRAGMATIC STUDY OF POPULAR POLITICAL TWEETS
Keywords:
pragmatik, bahasa sindiran, Twitter (X), wacana politik, media sosialAbstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji fenomena bahasa sindiran dalam tweet politik populer di Twitter (X) sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap kondisi sosial-politik Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dan metode analisis isi, data berupa 30 tweet yang mengandung unsur sindiran dikumpulkan secara purposif, kemudian dianalisis menggunakan teori implikatur Grice, prinsip kesantunan Brown dan Levinson, serta analisis tindak tutur Austin dan Searle. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa sindiran digunakan netizen untuk mengungkapkan kritik sosial, resistensi politik, dan kekecewaan kolektif terhadap penguasa. Strategi bahasa yang digunakan meliputi ironi, hiperbola, humor sarkastik, metafora sinis, hingga pertanyaan retoris. Twitter (X) berfungsi sebagai ruang diskursif yang memungkinkan partisipasi politik horizontal dan menyuarakan perlawanan terhadap kekuasaan secara kreatif dan implisit. Dengan demikian, bahasa sindiran dalam media sosial menjadi indikator penting dalam membaca dinamika sosial-politik masyarakat digital.
References
Austin, J. L. (1962). How to do things with words. Oxford: Oxford University Press.
Brown, P., & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some universals in language usage. Cambridge University Press.
Castells, M. (2012). Networks of outrage and hope: Social movements in the internet age. Cambridge: Polity Press.
Fairclough, N. (1995). Critical discourse analysis: The critical study of language. London: Longman.
Grice, H. P. (1975). Logic and conversation. In P. Cole & J. L. Morgan (Eds.), Syntax and semantics (Vol. 3, pp. 41–58). Academic Press.
Leech, G. (1983). Principles of pragmatics. Longman.
Maghfiroh, I., & Rahmiati, R. (2024). Kesantunan berbahasa dalam media sosial: Kajian pragmatik terhadap komentar online. Jurnal Nakula, 2(6), 340–349. https://doi.org/10.61132/nakula.v2i6.1374
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications.
Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi Revisi). Remaja Rosdakarya.
Papacharissi, Z. (2015). Affective publics: Sentiment, technology, and politics. Oxford: Oxford University Press.
Pratama, R. P. (2024). Twitter (X), bahasa dan pertarungan wacana. Retrieved from https://rakaputrapr.medium.com/Twitter (X)-bahasa-dan-pertarungan-wacana-8ffaff29eaf2
Searle, J. R. (1969). Speech acts: An essay in the philosophy of language. Cambridge: Cambridge University Press.
van Dijk, T. A. (1998). Ideology: A multidisciplinary approach. Sage Publications.
Wodak, R. (2001). The discourse of politics in action: Politics as usual. New York: Palgrave Macmillan.
Zappavigna, M. (2012). Discourse of Twitter (X) and social media: How we use language to create affiliation on the web. London: Continuum.
