EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KAPUR TOHOR (CaCO3) TERHADAP PENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI

Authors

  • Eka Dharma Putra Marhanto universitas mandala waluya kendari
  • Yolas Yolas

DOI:

https://doi.org/10.51574/hybrid.v4i2.4165

Keywords:

Air, Kadar Besi(Fe), Kapur Tohor

Abstract

Abstrak

Air bersih adalah air untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak, terlindung dari sumber pencemaran, binatang pembawa penyakit, dan tempat perkembangbiakan vector.Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimen dengan metode grab sampel. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil nilai rata-rata konsentrasi kadar besi (Fe) pada air Sumur Gali, untuk parameter awal sebesar 1.193, dosis kapur tohor 10g/l sebesar 0.960, dosis kapur tohor 15g/l sebesar 0.697, dosis kapur tohor 20g/L sebesar 0.835, dosis kapur tohor 25g/l sebesar 0.873. Bisa kita simpulkan dari hasil pemeriksaan laboratorium biologi Universitas Halu Oleo penetapan perlakuan kapur tohor terdapat dosis yang paling efektif untuk menurunkan kadar Fe pada air tanah (sumur gali) yaitu 10g kapur tohor. Bagi masyarakat Desa Pebunooha untuk kebutuhan sehari-hari masih menggunakan air tanah (sumur gali) dengan kadar zat besi (Fe) melebihi nilai ambang harus melakukan pengolahan dengan kapur tohor. Karena jika tidak diolah dapat berbahaya pada kesehatan pada jangka panjang. Bagi peneliti lain perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam dengan sampel kadar zat besi (Fe) melebihi nilai ambang batas untuk mengetahui hasil yang lebih signifikan.

References

Abdul, M., Jusuf, H., & Prasetya, E. (2014). Uji Kualitas Air Sumur Galidi Wilayah Pesisir Pantai (Studi Penelitian Sumur Gali di Desa Bulontio Barat Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo).

Agustiningsih, D. (2012). Analisis Kualitas Air dan strategi Pengendalian Pencemaran Aair Sungai Blukar Kabupaten Kendal. Presipitasi, 9(2), 64–71.

Angela. (2015). Studi Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Pada Kawasan Permukiman. Ilmu Lingkungan, 11(5).

Badan Pusat Statistik. 2012. Jakarta

Desa Pebunooha, Profil Desa Pebunooha Kecamatan Bondoala Kabupaten Konawe Tahun 2016. Konawe.

Efendi Hefni. (2010). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan Perairan (pp. 121–132). Kota Yogyakarta: PT. Kanisius.

Hasrianti, Nurasia. (2016). Analisis Warna, Suhu, pH Dan Salinitas Air Sumur Bordi Kota Palopo. 2, 747–753.

Irma. (2012). Analisis Kadar Logam Besi dan Mangan pada Air Bersih dengan Metode Inductively Coupled Plasma (ICP). Universitas Sumatera Utara, (April).

Joeharno. 2006. Kualitas Air Berdasarkan Konstruksi Sumur Gali (SGL) di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Kota Makassar Tahun 2006. Jurnal MKMI Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Makassar

Kartini, A. D., Gafur, A., & Rahman. (2017). Studi Kualitas Fisik Kimia dan Biologis pada Air Minum Dalam Kemasan Berbagai Merek yang Beredar di Kota Makassar Tahun 2016, 3(1), 38–46.

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum (2017).

Kementerian Kesehatan. (1990). Peraturan Menteri Kesehatan RI 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, 1–10.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Buku Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia (2017).

Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

Nurmalita, Maulidia, dan M. S. (2013). Analisa Kekeruhan Dan Kandungan Sedimen Dan Kaitannya Dengan Kondisi Das Sungai Krueng Aceh. Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Berbasis Masyarakat Menuju Hutan Aceh Berkelanjutan, Banda Aceh, 1.

Nursalam, (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian llmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Saleemba Medika.

Parulian. (2009). Penghilangan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air. Jurnal Ilmu Lingkungan.

Permatasari, C. I. (2016). Analisis Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Sumur Gali dengan Metode Aerasi Filtrasi Menggunakan Aerator Sumber/Spray dan Saringan Pasir Cepat. Jurnal Ilmu Lingkungan, 1(5).

Profil Kesehatan Sultra. Profil Kesehatan Sultra (2017).

Rubin. 2017. Pengaruh Penggunaan kulit Kerang pokea (batissa violaceea celebensis) Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kekeruhan dan Kadar Fe Pada Air Sumur Gali di Desa Pebunooha Kecamatan Bondoala Kabuaten Konawe. Karya Tulis Ilmiah AKL - MW Kendari.

Rochmi. N., Utami. (2016) Ketersediaan Air Bersih Untuk Kesehatan: Kasus Dalam Pencegahan Diare Pada Anak. Laporan Penelitian Universitas Sumatera Utara.

Said, Idaman. (2005). Metoda Penghilangan Zat Besi Dan Mangan di Dalam Penyediaan Air Minum Domestik. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(3).

Saraswati, A. M. “Efektivitas Spray Aerator dengan Kapur Tohor dan Slow Sand Filter dengan Pasir Zeolit dalam Menurunkan Kekeruhan dan Kandungan Zat Besi (Fe) pada Air Baku.” Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2020

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendika Press.

Setiyono. (2014). Perencanaan Unit Pre-Treatment Air Limbah Industri. Teknologi Industri, 7(2).

Febriana Nur Aini, Narto, Sri Haryanti (2022) Penggunaan Metode Cascade Aerator Untuk Penurunan Kadar Besi Dan Mangan Air Sumur Gali

Rizki Purnaini, (2022) Penerapan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Air Untuk Perbaikan Kualitas Air

Widi Priyono, (2022) Efektivitas Penurunan Kadar Besi dari Air Sumur Bor Menggunakan Packed Tower Aerator

Downloads

Published

2023-11-30

How to Cite

Marhanto, E. D. P., & Yolas, Y. (2023). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KAPUR TOHOR (CaCO3) TERHADAP PENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI. Hybrid: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sains, 4(2), 49–57. https://doi.org/10.51574/hybrid.v4i2.4165