EKOLOGIS DALAM SASTRA ANAK: KAJIAN EKOKRITIK BUKU EKOSISTEM DI LERENG GUNUNG AGUNG KARYA KETUT SUPARJANA
ECOLOGY IN CHILDREN'S LITERATURE: AN ECOCRITICAL STUDY OF THE BOOK ECOSYSTEM ON THE SLOPES OF MOUNT AGUNG BY KETUT SUPARJANA
https://doi.org/10.51574/aufklarung.v5i1.4089
Keywords:
Narasi ekologis, Ekokritik, Sastra anakAbstract
Isu lingkungan hidup semakin mendapat perhatian dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap (1) representasi alam sebagai subjek hidup, (2) nilai lokal dan ekospiritualitas, serta (3) tanggung jawab dan empati ekologis dalam buku anak Ekosistem di Lereng Gunung Agung karya Ketut Suprajana menggunakan teori ekokritik Buell dan Scott Slovic. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alam direpresentasikan sebagai entitas yang hidup dan memiliki hubungan timbal balik dengan manusia. Alam tidak hanya menjadi latar peristiwa, tetapi hadir sebagai subjek yang aktif dan berperan dalam membentuk kesadaran ekologis tokoh-tokohnya. Nilai lokal dan ekospiritualitas tercermin melalui kearifan masyarakat desa di lereng Gunung Agung yang menjaga keseimbangan alam lewat awig-awig adat dan ritual penghormatan terhadap sumber kehidupan. Sementara itu, tanggung jawab dan empati ekologis tergambar dari tindakan tokoh anak-anak yang belajar memahami pentingnya merawat lingkungan melalui pengalaman langsung bersama alam. Penelitian ini menegaskan bahwa Ekosistem di Lereng Gunung Agung tidak hanya menyampaikan pesan moral tentang pelestarian lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran ekospiritual yang berakar pada budaya lokal. Dalam konteks pembelajaran anak, karya ini memiliki relevansi penting sebagai bahan ajar sastra yang memadukan aspek kognitif (pengetahuan tentang alam), afektif (rasa cinta dan empati terhadap alam), dan moral (tanggung jawab menjaga lingkungan). Dengan demikian, sastra anak berperan sebagai ruang pembentukan karakter ekologis yang menumbuhkan generasi beretika lingkungan.
Downloads
References
Andriyani, N. (2020). Kritik sastra ekologis dalam drama-drama terbaru Indonesia. 9(2), 85–89. https://doi.org/10.15294/jsi.v9i2.37904
Buell, L. (1995). The Environmental Imagination: Thoreau, Nature Writing, and the Formation of American Culture. Cambridge: Harvard University Press.
Buell, L. (2025). The Future of Environmental Criticism: Environmental Crisis and Literary Imagination. Malden: Blackwell Publishing.
Endraswara, S. (2016). Ekokritik Sastra: Teori dan Terapan. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Farihin, A. U. (2023). Meningkatkan kesadaran lingkungan melalui edukasi dan partisipasi masyarakat. Mujahada: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 01(1), 21–32.
Fatimah, W., & Arianti, R. (2024). Nilai-nilai pendidikan karakter dalam cerita anak dan perannya untuk membentuk karakter peserta didik di PAUD Nurul Iman Desa Sei Salak. JPT: Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2), 19106–19117. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.15189
Fitriandhini, D., & Putra, A. (2022). Dampak kerusakan ekosistem oleh aktivitas manusia: Tinjauan terhadap keseimbangan lingkungan dan keanekaragaman hayati. JKPL: Jurnal Kependudukan dan Pembangunan Lingkungan, 3(3), 217–226.
Haris, A., Safaruddin, & Qamal. (2023). Perubahan lingkungan fisik akibat dampak aktivitas tambang galian C di Kabupaten Barru. 3(2), 54–60.
Jannah, N., Juanda, & Abidin, A. (2024). Pelajaran ekologis dari sastra : Kearifan lokal dalam novel upacara. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 4(4), 994–1003. https://doi.org/10.53769/deiktis.v4i4.1144
Juanda. (2025). Ekologis hutan novel si anak pemberani karyaTere Liye : Kajian ekokritik Garrard. Dinamika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 8(1), 11–27.
Khosravi, G. D., Vengadasamy, R., & M., R. M. (2017). Ecoethical significance of wilderness in Pablo Neruda ’ s selected poems. GEMA Online: Journal of Language Studies, 17(13). https://doi.org/ttp://doi.org/10.17576/gema-2017-1703-04
Moleong, L. J. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Murti, W., Rohman, F., Saptasari, M., & Ibrohim. (2025). Profil ecoliteracy mahasiswa pendidikan biologi dalam mata kuliah ekologi hewan. Binomia: Jurnal Pendidikan Biologi, 8(1), 28–41. https://ejournals.umma.ac.id/index.php/binomial
Oktaviani, S., & Ruddin, M. (2024). Representasi ekokritik sastra perspektif Lawrance Buell dalam novel Menanam Adalah Melawan karya Widodo. Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 254–268. https://doi.org/10.19105/ghancaran.vi.17210
Palari, Y. B. (2022). Manusia penata alam dan bukan penakluk alam. Vioce of Hami: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 5(1), 35–44. https://doi.org/https://doi.org/10.59830/voh.v5i1.64
Rifa’i, I., Rosalina, Si., & Imam, M. (2024). Representasi keselarasan hidup manusia dengan alam dalam novel Kambing dan Hujan Karya Mahfud Ikhwan: Sebuah kajian sastra pastoral. 13(1), 81–97. https://doi.org/http://jurnal.umt.ac.id/index.php/lgrm REPRESENTASI
Salsabila, A., Rosyidah, U., & Kurniawan, T. (2022). Edukasi dan kuantifikasi fungsi ekologis program bamboo corner sebagai penahan erosi oleh PT Indonesia power saguling pomu. Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial, 5(2), 101–116.
Slovic, S. (2010). Seeking Awareness in American Nature Writing: Henry Thoreau, Annie Dillard, Edward Abbey, Wendell Berry, Barry Lopez. Salt Lake City: University of Utah Press.
Suparjana, K. (2017). Ekosistem di Lereng Gunung Agung. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Susetya, H. H. H. (2022). Darurat lahan hijau dalam cerpen palasik dan Petani itu Sahabat Saya Karya Hamsad Rangkuti. Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(1), 1–10. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29300/disastra.v4i1.4684
Yulisetiani, S. (2024). Sastra ekologis sebagai media akselerasi kemampuan menyimak anak. urnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 8(3), 491–504. https://doi.org/10.31004/obsesi.v8i3.5990



