Optimalisasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Sebagai Sarana Literasi Moderasi Beragama Bagi Masyarakat

https://doi.org/10.51574/jrip.v4i3.1544

Authors

Keywords:

Inklusi sosial, Kerukunan antaragama, Literasi, Moderasi beragama, Perpustakaan Desa

Abstract

Pada era modern ini, perpustakaan bukan lagi hanya tempat untuk meminjam dan membaca buku, tetapi juga merupakan pusat komunitas yang berfungsi sebagai ruang untuk belajar, berdiskusi, dan berinovasi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi program inklusi sosial di Perpustakaan Wigati Desa Glinggang sebagai sarana untuk mempromosikan literasi moderasi beragama dan memperkuat kerukunan sosial di masyarakat. Program-program ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti "Baca Sama-sama", lokakarya literasi, dan pameran buku yang menampilkan keberagaman agama dan budaya. Menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam dengan pengelola perpustakaan, partisipan program, dan pemangku kepentingan terkait. Analisis data menunjukkan bahwa program inklusi sosial telah berhasil menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung dialog antaragama dan antarbudaya, meskipun menghadapi tantangan seperti tantangan dalam mengatasi prasangka dan stereotip, ketersediaan tenaga ahli dan relawan, kesadaran penuh masyarakat, dan kesulitan dalam mempertahankan keterlibatan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini memberikan dampak positif termasuk peningkatan pemahaman antaragama, penguatan jaringan sosial, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan literasi. Untuk meningkatkan efektivitasnya di masa depan, disarankan agar pemerintah daerah meningkatkan pendanaan untuk perpustakaan, melanjutkan edukasi dan pelatihan masyarakat tentang literasi moderasi beragama, dan memperkuat kolaborasi antar stakeholder. Dengan langkah-langkah ini, program inklusi sosial di Perpustakaan Wigati Desa Glinggang dapat terus menjadi model berkelanjutan dalam mendukung literasi moderasi beragama dan mempromosikan inklusi sosial di masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abu-Nimer, M., & Smith, R. K. (2016). Interreligious and Intercultural Education for Dialogue, Peace and Social Cohesion. International Review of Education, 62(4), 393–405. https://doi.org/10.1007/s11159-016-9583-4

Depdiknas RI. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas RI.

Imparsial. (2019). Kasus Intoleransi Terjadi di Indonesia Sepanjang Tahun 2019. Https://Imparsial.Org.

Kemenag RI. (2019). Moderasi Beragama. Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Leuwol, F. S., Prayitno, M. A., Taryana, T., Suprihartini, Y., & Haddar, G. Al. (2023). Inclusive Education Perspectives: Montessori and Vygotsky’s Approaches to Creating a Supportive Learning Environment For All Children. Indonesian Journal of Education (INJOE), 3(2), 247–256.

Prayitno, M. A., & Wathoni, K. (2022). Internalisasi Nilai Moderasi Beragama dalam Proses Pendidikan di Lingkungan Sekolah Dasar. Pendas Mahakam: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 7(2), 124–130. https://doi.org/10.24903/pm.v7i2.1125

Prodyanatasari, A., Prayitno, M. A., Leuwol, F. S., Aminah, S., & Maskur, M. (2023). Comparison of Educational Theories: Perspectives of Carol Dweck and Howard Gardner in Developing Individual Potential. ANTHOR: Education and Learning Journal, 2(6), 725–732.

Situmorang, V. H. (2019). Kebebasan Beragama Sebagai Bagian dari Hak Asasi Manusia. Jurnal HAM, 10(1), 57–68. https://doi.org/10.30641/ham.2019.10.57-67

Sutrisno, E. (2019). Aktualisasi Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan. Jurnal Bimas Islam, 12(2), 323–348. https://doi.org/10.37302/jbi.v12i2.113

Syukri, M., & Wahyuni, S. (2024). Perpustakaan Sebagai Jantung Pendidikan. Tarbiatuna, 4(1), 319–334.

Woods, M. (2018). Precarious Rural Cosmopolitanism: Negotiating Globalization, Migration and Diversity in Irish Small Towns. Journal of Rural Studies, 64, 164–176. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2018.03.014

World Health Organization. (2019). Civil Society Organizations to Promote Human Rights in Mental Health and Related Areas: WHO Quality Rights Guidance Module. World Health Organization (WHO).

Downloads

Published

2024-12-28

How to Cite

Wiryawan, I. W., Prayitno, M. A., Temaja, I. G. B. W. B., & Meriyati, M. (2024). Optimalisasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Sebagai Sarana Literasi Moderasi Beragama Bagi Masyarakat. Jurnal Riset Dan Inovasi Pembelajaran, 4(3), 2072–2083. https://doi.org/10.51574/jrip.v4i3.1544