HAMBATAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SANTRI ACEH DAN GAYO DI PESANTREN TERPADU AL-MADINATUDDINIYYAH SYAMSUDDHUHA ACEH UTARA

Authors

  • Alsabarni IAIN Takengon
  • Alpi Sahrin IAIN Takengon

Keywords:

Hambatan Komunikasi, Komunikasi Antarbudaya

Abstract

Muncunya pemahaman bahwa perbedaan budaya yang mudah
menghadirkan konflik harus mampu diminimalisir dan saling
menghargai keragaman budaya yang ada di dunia. Untuk itu,
penelitian ini diarahkan untuk memahami hambatan komunikasi
antarbudaya santri Aceh dan Gayo di Pesantren Terpadu AlMadinatuddiyyah Syamsuddhuha Aceh Utara. Metode penelitian ini
menggunakan kualitatif deskriptif sebagai metode dalam
memudahkan proses menganalisis data serta memahami
fenomena-fenomena dari sudut atau perspektif partisipan yang
diajak berwawancara, diobservasi dan diminta memberikan data
pendapat pemikiran dan persepsinya. Perbedaan antarbudaya
menjadi penyebab komunikasi yang terjadi antar santri suku Aceh
dan Gayo di Pesantren Terpadu Al-Madinatuddiniyah
Syamsuddhuha tidak berjalan dengan baik. Terdapat keunikan
dalam berbicara antar suku, serta kurangnya santri dalam menilai
pendidikan bahasa sangat penting menjadi modal awal dalam
konflik yang terjadi saat ini. Perlu pemahaman yang lebih terhadap
susiolingustik diajarkan ke semua kalangan di kompleks pesantren.
Beberapa faktor penghambat diantaranya berasal dari lembaga dan
santri sendiri. Faktor yang menjadi penghambat berasal dari
sekolah antara lain kurangnya pehamahaman guru dalam mengajar
menggunakan bahasa resmi. Sedangkan faktor yang berasal dari
santri antara lain budaya, bahasa dan lingkungan sebelumnya.
Mengatasi hambatan antarbudaya diantaranya membuat santri
terbiasa menggunakan bahasa Indonesia ketika berada
dilingkungan Pesantren Terpadu Al-Madinatuddiniyah
Syamsuddhuha Aceh Utara selama kurun waktu 3 (tiga) bulan,
setelahnya dilanjutkan menggunakan kosa-kata bahasa asing
seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris. Metode lain adalah
dengan membangun kembali mahkamah bahasa terlebih bahasa
daerah. Atas dasar seperti ini akan menumbuhkan efek jera
terhadap pendidikan anak dan menimbulkan keharmonisan dalam
menyatukan bahasa.

Author Biography

Alpi Sahrin, IAIN Takengon

-

References

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Haspy, Mohd Basyah. 1987. “Apresiasi Terhadap Tradisi Dayah : Suatu Tinjauan Terhadap Tata Karma dan Kehidupan Dayah.” Panitia Seminar Apresiasi Pesantren di Aceh (Ed). Banda Aceh: Persatuan Dayah Inshafuddin.
Liliweri, Alo. Dasar-Dasar Komunukasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. 2003.
Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Morrisan, 2013. Teori Komunikasi. Bandung : Charisma Putra Utama. Cet. 1.
Priandono, Tito Edy. 2016. Komunikasi Keberagaman .Bandung: Rosdakarya.
Usman, Rani.2003. Sejarah Peradaban Aceh:suatu analisis interaksionis, integrasi dan konflik. Yogjakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sagimun, Dedi. 2006. Peranan Lembaga Sosial Di Masyarakat. Yogjakarta: Liberty.
Soyomukti, Nurani. 2016. Pengantar Ilmu Komunikasi.Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Umar, Muhammad. 2008. Daerah dan Jiwa Aceh. Banda Aceh: Boebon Jaya.
Winarno, Surachmad. 1980. Dasar Dan Tehnik Research. Bandung: Tarsito.

Downloads

Published

2022-01-31

How to Cite

Alsabarni, & Sahrin, A. (2022). HAMBATAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SANTRI ACEH DAN GAYO DI PESANTREN TERPADU AL-MADINATUDDINIYYAH SYAMSUDDHUHA ACEH UTARA . AUFKLARUNG: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya, 1(2), 120–128. Retrieved from https://etdci.org/journal/AUFKLARUNG/article/view/350