IMPLEMENTASI FOOD DEHYDRATOR PADA PENGERINGAN BUNGA TELANG SEBAGAI PRODUK TEH UMKM KAMPUNG CENDANA KELURAHAN PERAK BARAT

Authors

  • Achmad Fatchullah 11Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya, Indonesia
  • Javelin Auffadiina Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Gracela Sarah Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Clairine Peggy Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Laurentina Kurniasari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Prastika Dwi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Azizah Gading Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Lauda Gaby Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Maulana Zakaria Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Mohammad Nabil Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
  • Gideon Setyo Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Keywords:

Bunga Telang, Pengeringan, Food Dehydrator, Produk teh

Abstract

Butterfly pea atau yang lebih dikenal dengan sebutan bunga telang diyakini berasal dari Amerika Selatan bagian tengah yang menyebar ke daerah tropik sejak abad 19, terutama ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan tanaman polong-polongan yang tumbuh merambat dan biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Bunga telang memiliki banyak ragam warna seperti, putih, biru, dan ungu. Bunga telang kaya akan flavonoid berupa antosianin yang memberikan warna pada bunga telang. Kegiatan implementasi alat pengering food dehydrator untuk proses pengeringan bunga telang dilakukan bersama UMKM Kampung Cendana yang bertempat di RT 03 RW 03 Kelurahan Perak Barat. Kegiatan implementasi alat pengering food dehydrator bertujuan untuk mengatasi permasalahan mitra mengenai proses pengeringan bunga telang yang membutuhkan waktu terlalu lama jika menggunakan metode manual, yaitu menggunakan sinar matahari tidak langsung. Metode yang digunakan adalah tahap persiapan meliputi perizinan dan wawancara, tahap pelaksanaan meliputi percobaan alat, sosialisasi, dan pendampingan, serta tahap evaluasi. Hasil dari kegiatan didapatkan bahwa pengeringan yang efektif dilakukan pada suhu 50°C - 60°C dengan waktu pengeringan antara 2 - 3 jam. Manfaat yang didapatkan oleh mitra dari penggunaan alat food dehydrator sebagai inovasi dalam proses pengeringan bunga telang yaitu mengatasi keterlambatan pasokan produk bunga telang kering sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dari produk bunga telang kering.

References

Anto, A. (2021). Mengenal Bunga Telang, Si Biru Dengan Beragam Manfaat. Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian, 2–6. http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi-mainmenu-47-47/artikel/1402-mengenal-bunga-telang-si-biru-dengan-beragam-manfaat
Kazuma, K., Noda, N., & Suzuki, M. (2003). Flavonoid composition related to petal color in different lines of Clitoria ternatea. Phytochemistry. https://doi.org/10.1016/S0031-9422(03)00504-1
Martini, N. K. A., Ekawati, I. G. A., & Ina, P. T. (2020). Pengaruh Suhu Dan Lama Pengeringan Terhadap Karakteristik Teh Bunga Telang (Clitoria ternatea L.). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan (ITEPA), 9(3), 327.
Purwandhani, S. N., Kusumastuti, C. T., & Indroprahasto, S. (2020). BUDIDAYA DAN PENGGARAPAN PASCA PANEN BUNGA TELANG ( Clitoria ternatea ) SEBAGAI MINUMAN. Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna, 1.

Downloads

Published

2022-06-26