Pelatihan Teknik Penggunaan Bahasa Entrepreneurship Pedagang Online pada Kelompok Tribina Taman Assamaturu Kab. Takalar

Authors

  • Ratnawati Ratnawati Universitas Muhammadiyah Makassar

Keywords:

Pelatihan, bahasa entrepreneur, pedagang Online, kelompok Tribina

Abstract

Kelompok Tribina merupakan kelompok masyarakat yang terdiri atas tiga binaan yaitu kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Ketiga kelompok tersebut adalah salah satu program yang dibentuk oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Setiap kelompok BKB, BKR, dan BKL memiliki masing-masing lima kader yang bertanggung jawab memberikan pembinaan kepada keluarga yang memiliki balita, remaja, dan lansia. Berdasarkan data yang diperolah sebelumnya bahwa terdapat 53 masyarakat binaan yang bergabung di Taman Assamaturu Panrita Kab. Takalar. Melihat dari permasalahan mitra dan analisis situasi maka pendekatan yang pas untuk ditawarkan TIM PKM untuk direalisasikan adalah program pemberdayaan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan; 2) Tahap Assesment; 3) Tahap Perencanaan Alternatif Kegiatan; 4) Tahap Formulasi, Rencana Aksi; 5) Tahap Pelaksanaan KegiataN; 6) Tahap Evaluasi; serta 7) Tahap Terminasi. Metode pelaksanaan program PKM yang akan dilakukan adalah metode pendekatan partisipatori, yaitu metode pelaksanaan yang betul-betul TIM PKM dan MITRA secara aktif melaksanakan proses PKM yang dimulai dari Perencanaan dan diakhiri dengan pelaporan pelaksanaan kegiatan PKM. Pembinaan yang dilakukan oleh kader Tribina hanya berfokus kepada memberikan wawasan kepada masyarakat terkait dengan pembinaan keluarga yang mengedepankan peran serta kepedulian anggota keluarga guna mencapai kesejahteraan di dalam keluarga. Kegiatan PKM dilakukan di taman Assamaturu Panrita karena memiliki kelompok Tribina yang masih aktif setiap bulannya. Selain itu, masyarakat kelompok binaan tersebut merupakan keluarga yang notabenenya adalah petani dan pedagang. Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat binaan      memiliki          kemampuan     dalam  menggunakan  bahasa entrepreneurship yang mengandung nilai persuasif agar dapat menarik minat konsumen. Selain itu, masyarakat binaan dapat mengimplementasikan teknik berdagang secara online dengan menggunakan bahasa-bahasa entrepreneur yang mengandung nilai persuasif sehingga       keluarga binaan dapat mencapai kesejahteraan di dalam keluarga. Setelah tahap pelaksanaan dilakukan peserta memahami tentang penggunaan aplikasi bahasa interpreneus sebagai media alternatif perdagangan daring di masa pandemi  Covid-19. Peserta sudah dapat membuat akun bahasa interpreneus dan menggunakan beberapa fitur di dalam bahasa interpreneus. Peserta mempunyai ruang dagang online dalam setiap aplikasi dagang online. Peserta juga dapat mendemonstrasikan dengan baik cara menggunakan bahasa interpreneus.

References

Abid Azhar, K., & Iqbal, N. (2018). Effectiveness of Google Classroom: Teachers’Perceptions. Prizren Social Science Journal.
Adi, Rukminto, Isbandi, 2001. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas.
Biantoro, Bramy. 2014. “Peduli Pendidikan, Google Classroom Buat Ruang Kelas di Dunia Maya.” Merdeka.com.
Bender, W., & Waller, L. (2014). Google Apps. In Cool Tech Tools for Lower Tech Teachers: 20 Tactics for Every Classroom.
Brock Annie. (2015). Introduction to Bahasa interpreneus: An Easy-To-Use Guide to Taking Your Classroom Digital. Createspace Independent Publishing Platform
Class Alexa. (2018). Bahasa interpreneus: 2018 User Manual to Learn Everything You Need to Know About Bahasa interpreneus. Createspace Independent Publishing Platform
Dicicco, K. M. (2016). The effects of bahasa interpreneus on teaching social studies for students with learning disabilities. Rowan University
Graham, M. J., & Borgen, J. (2018). Bahasa interpreneus. In Google Tools Meets
Middle School.
Grossman, S. (2013). Professors Envision Using Google Glass in the Classroom.
Holmes, M. R., Tracy, E. M., Painter, L. L., Oestreich, T., & Park, H. (2015). Moving from Flipcharts to the Flipped Classroom: Using Technology Driven Teaching Methods to Promote Active Learning in Foundation and Advanced Masters Social Work Courses. Clinical Social Work Journal.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan_sosial. Diakses pada tgl. 15 April 2021
https://medium.com/@cecepahmadfauzi93/apa-itu-entrepreneur-start-up-dan- socialpreneur-623472d6e35f. Diakses pada tgl. 15 April 2021
https://ranahresearch.com/metode-penelitian-dan-jenis-metode-penelitian/. Diakses pada tgl. 15 April 2021

Lawson, K. M. (2014). Bahasa interpreneus: First Impressions. Prof Hacker. Malalina. (2018). Pelatihan Bahasa interpreneus Untuk Mengoptimalisasi Proses Pembelajaran di Fkip Universitas Tamanpembeli Palembang. Jurnal Cemerlang: Pengabdian Pada Masyarakat.

Mardawani, dkk. (2020). Pelatihan Pembelajaran Daring Google Classroom Bagi Pedagang di SMP Negeri 6 Sintang. Jurnal PEKAN Vol.5 No.2, 148.
Masram, dkk. (2020). Pelatihan Penggunaan Google Classroom Untuk Mendukung Pembelajaran Daring Bagi Pedagang. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Manage, Vol. 3,
Muhammad Zulham, 071016074. (2013). Kesenjangan Digital di Kalangan Pedagang SMP (Studi Deskriptif Mengenai Kesenjangan Aksesibilitas dan Kapabilitas Teknologi Informasi di Kalangan Pedagang SMP Kecamatan Krian). Skripsi, Universitas Airlangga.
Parker, S. C. 2004. The Economics Of Self-Employment And Entrepreneurship. Cambridge Inggris. Cambridge University Press.


Rafika, Rahmadi. Dkk. 2018. Available online at SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/SOSIO- FITK SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 5 (1), 2018, 47-53.

Wijaya, Andri dan Aliyanto, Arif. (2016). Analisis Kegunaan dan Kemudahan Terhadap Penggunaan Google Apps.

Downloads

Published

2022-05-19