Implementasi Program Literasi Kesehatan tentang Imunisasi Lengkap di Sekolah sebagai Strategi Perlindungan Sepanjang Hayat
Keywords:
Imunisasi, literasi kesehatan, PD3I, edukasi sekolahAbstract
Pendahuluan: Indonesia masih menghadapi risiko penyakit menular seperti polio, campak, hepatitis B, difteri, dan TBC yang termasuk PD3I. Imunisasi lengkap menjadi upaya penting untuk memberikan perlindungan sepanjang hayat, namun cakupannya masih terhambat oleh rendahnya pengetahuan dan maraknya hoaks terkait imunisasi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan literasi kesehatan tentang imunisasi lengkap pada siswa sekolah dasar sebagai sasaran program BIAS. Metode: Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di SD Negeri 84 Pare-Pare untuk meningkatkan literasi kesehatan tentang pentingnya imunisasi lengkap. Metode kegiatan meliputi empat tahap: (1) persiapan dan koordinasi serta penyusunan poster edukasi, (2) pelaksanaan edukasi menggunakan poster secara interaktif kepada siswa dan guru, (3) evaluasi melalui tanya jawab untuk mengukur pemahaman peserta, dan (4) analisis data secara deskriptif kualitatif. Keberhasilan dinilai dari meningkatnya pengetahuan dan kesadaran peserta mengenai imunisasi lengkap. Hasil dan Pembahasan: Hasil observasi awal menunjukkan rendahnya pengetahuan siswa mengenai imunisasi, dengan 65% tidak mengetahui definisi imunisasi, 72% belum memahami konsep perlindungan sepanjang hayat, dan 55% terpengaruh informasi keliru. Setelah edukasi melalui presentasi bergambar, cerita edukatif, dan diskusi interaktif, pengetahuan siswa meningkat signifikan hingga 88%, ditunjukkan melalui post-test dan antusiasme peserta. Sekolah terbukti efektif sebagai pusat literasi kesehatan, siswa cepat menyerap informasi berbasis multimedia dan guru berperan sebagai penyampai informasi yang akurat kepada orang tua serta Masyarakat, sekaligus membantu mengklarifikasi hoaks terkait imunisasi. Penguatan literasi kesehatan di sekolah menjadi strategi promotif-preventif yang relevan dan efektif. Kesimpulan dan saran: Kegiatan ini membuktikan bahwa penguatan literasi kesehatan di sekolah efektif meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya imunisasi lengkap. Disarankan dilakukan follow-up 1–3 bulan serta pengembangan kelas parenting untuk mendukung keberlanjutan program.
References
Albers, A. N., Thaker, J., & Newcomer, S. R. (2022). Barriers to and facilitators of early childhood immunization in rural areas of the United States: A systematic review of the literature. In Preventive Medicine Reports. https://doi.org/10.1016/j.pme dr.2022.101804
Alifah, A. R., Andriansyah, A., Zamzabella, C., Fitri, D. F., Ritonga, F. N., Manoppo, F. M., Sihaloho, F., Wakary, G. T. C., Tarigan, H. F., Umbola, I. S., Jusuf, I. A., Fadly, M. F., Rokib, M., Oxtora, R., Kasih, R. B., & Kurniasih, S. S. (2025). Terang di antara bias: Imunisasi dan jurnalisme penjernih fakta. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.
Bransford, J. D., Brown, A. L., & Cocking, R. R. (2000). How People Learn: Brain, Mind, Experience, and School. National Academy Press.
Braunack-Mayer, A., Skinner, S. R., Collins, J., Tooher, R., Proeve, C., O’Keefe, M., Burgess, T., Watson, M., & Marshall, H. (2015). Ethical Challenges in School-Based Immunization Programs for Adolescents: A Qualitative Study. American Journal of Public Health, 105(7), 1399–1403. https://doi.org/10.2105/AJPH.2014.302280
UNICEF. (2023). Indonesia Targetkan Daerah dengan Cakupan Vaksinasi Rendah untuk Atasi Penurunan Imunisasi Anak. Jumpa Pers. https://www.unicef.org/indonesia/id/siaran-pers/indonesia-targetkan-daerah-dengan-cakupan-vaksinasi-rendah-untuk-atasi-penurunan.
