PERBEDAAN IDENTIFIKASI TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SAMPEL FESES ANTARA METODE SEDIMENTASI DENGAN SENTRIFUGASI DAN SEDIMENTASI TANPA SENTRIFUGASI

Authors

  • Sri Wahyuni Politkenik Muhammadiyah Makassar
  • Nurwilda Kaswi Politeknik Muhammadiyah Makassar
  • Putri Rabiah Al Adawiyah Politeknik Muhammadiyah Makassar
  • Indra Permata AS Politeknik Muhammadiyah Makassar

Keywords:

Soil Transmitted Helminth (STH), Sedimentasi, Sentrifugasi.

Abstract

Infeksi cacing adalah infeksi yang dapat ditularkan melalui berbagai cara, tergantung pada jenis cacingnya. Jenis  cacing  ini  tersebar  luar  di  seluruh dunia  terutama  pada  daerah  iklim  tropis  dan  sub  tropis. Penggunaan  metode  pemeriksaan  tinja  yang  memiliki  sensitivitas dan spesifitas tinggi terhadap Soil Transmitted-Helminth sangat penting untuk deteksi dini infeksi tersebut. Metode  sedimentasi  yang  menggunakan prinsip  perbedaan  berat  jenis  merupakan alternatif bagi metode natif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan signifikan pemeriksaan feses antara metode sedimentasi dengan menggunakan sentrifugasi dan metode sedimentasi tanpa sentrifugasi. Sampel penelitian ini adalah masyarakat di wilayah Dr. Ratulangi, Desa Mario, Kec. Mariso, Kota Makassar.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sedimentasi dengan menggunakan sentrifugasi tidak lebih besar memprediksi nilai positif daripada metode sedimentasi tanpa menggunakan sentrifugasi (p>0,05). Metode sedimentasi dengan sentrifugasi adalah metode yang paling baik digunakan sebagai alternatif metode natif dalam hal mendeteksi penyakit Soil-Transmitted Helminth.

References

Amaliah A, Azriful. (2016). Distribusi spasial kasus kecacingan (Ascaris lumbricoides) terhadap personal higiene anak balita di Pulau Kodingareng Kecamatan Ujung Tanah Kota Makasar. 2(2). https://doi.org/10.24252/higiene.v2i2.1815

Idris, S. A., and Angriani Fusvita. (2017). Identifikasi Telur Nematoda Usus (Soil Transmitted Helminths) Pada Anak Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu.Biowallacea. 4(1), 566-571. https://www.researchgate.net/publication/356611955_IDENTIFIKASI_ TELUR_NEMATODA_USUS_Soil_Transmitted_Helmints_PADA_ANAK_DI_TEMPAT_PEMBUANGAN_AKHIR_TPA_PUUWATU

Lestari, D. L. (2022). Infeksi Soil Transmitted Helminths pada Anak. Scientific Journal, 1(6), 423-433.

https://doi.org/10.56260/sciena.v1i6.75

Regina, M. P., Halleyantoro, R., & Bakri, S. (2018). Perbandingan pemeriksaan tinja antara metode sedimentasi biasa dan metode sedimentasi formol-ether dalam mendeteksi soil-transmitted helminth. Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal), 7(2), 527-537.

http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico

Rowardho, Divin, and Toto S Ismail. (2015). Keberadaan Telur Cacing Usus Pada Kuku Dan Tinja Siswa Sekolah Alam Dan Non Alam. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(2), 18-25.https://adoc.pub/keberadaan-telur-cacing-usus-pada-kuku-dan-tinja-siswa-sekol.html# google_vignette

Ulfah, A. (2014). Hubungan Antara Kebiasaan Defekasi dengan Infeksi Nematoda Usus “Soil Transmitted Helminthes” di SDN Aeng Merah III Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya). http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/910

Wahyuni, S. dan Nurwilda, K. (2024). Modul Praktikum Helmintologi. Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Muhammadiyah Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan.

Downloads

Published

2025-06-09

Issue

Section

Articles