ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE (PETANDA DAN PENANDA) DALAM TRADISI ANGNGARU PADA SUKU MAKASSAR
Keywords:
Tradisi Angngaru; Makassar; SemiotikaAbstract
Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan penanda dan petanda (Semiotika Ferdinand de Saussure) dalam tradisi Angngaru pada suku Makassar. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa naskah atau teks Angngaru serta hasil wawancara dari beberapa narasumber. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, teknik baca dan teknik mencatat. Analisis data dilakukan dengan menelaah dan menganalisis naskah atau teks yang telah diperoleh dari beberapa narasumber dan kemudian dikaji dengan kajian semiotika Ferdinand de Saussure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Angngaru merupakan satu dari banyaknya tradisi dalam masyarakat suku Makassar yang hingga saat ini masih dipertahankan dan dilestarikan sebagai sebuah bentuk merawat dan menjaga suatu kebudayaan. Sebagai folklor lisan dan sastra lisan, Angngaru melambangkan kesetiaan seorang prajurit kepada rajanya yang disampaikan dalam bentuk sumpah atau ikrar dan disaksikan oleh banyak orang. Pada era sekarang eksistensi tradisi Angngaru dalam masyarakat suku Makassar lebih mengarah pada persembahan pertunjukkan sebagai bentuk rasa hormat pada tamu-tamu tertentu di suatu upacara adat, pesta pernikahan dan pementasan seni yang dilakukan dalam waktu tertentu.
References
Daud, W., Arifin, S., & Dahlan, D. (2018). Analisis Tuturan Tradisi Upacara Ladung Bio’Suku Dayak Kenyah Lepo’Tau Di Desa Nawang Baru Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau: Kajian Folklor. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni Dan Budaya, 2(2), 167–174. Diakses tanggal 16 agustus 2021, pukul 23.47 WIB.
De Saussure, Ferdinand. 1996. Cours de Linguistique Generale. Pengantar Linguistik Umum, (Terjemahan Rahayu S. Hidayat). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lathief, Halilintar, and Niniek Sumiani HL. 2000. Tari Daerah Bugis (Tinjauan Melalui Bentuk dan Fungsi). Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan Nasional.
Pudentia, MPSS. (2015). Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan.
Rafiek.2013. Pengkajian Sastra. Bandung: Rafiek Aditama.
Ratih, K., Novi, A., & Titik, M. (2014). Realitas sosial dan representasi fiksimini dalam
Solichah. 2019. Solidaritas Pengikut Ahmadiyah dalam Novel Maryam Karya Okky Madasari. Kajian Sosiologi Sastra. Jurnal Sastra Indonesia. Yogyakarta.
Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Pers.
Syarifuddin Dg Tutu (66 tahun), Praktisi Angngaru, wawancara, Gowa 2019.